Mengganti sepertiga malam syahdu
Masih seperti biasa
Terlihat raganya tersengal perlahan, berat
Matanya terpejam menanti kedamaian
Sepertinya menunggu....
Takbir meluncur fasih dari sang Ayah tercinta
Demi dhuha rutinnya
Dua rakaat terlewati
Empat rakaat manis
Enam rakaat khusuk
Delapan rakaat sempurna
Munajat terangkai melilit naik ke arsyNYA
Kulihat tubuhnya semakin tersendat2
Kugendong sebentar napasnya luar biasa berat
Kulihat beberapa tangan berebut menangguhkan waktu
Tangan-tangan mencoba menghentikan takdir
Aku beku.....
Sejenak nafasku terhenti dan masih penuh asa
Kudengar erangan...rintihan mungilnya
Kubisikkan salam perpisahan
"ibu ikhlas nak...andai kau sudah tak kuat lagi silahkan peluk Allah tercinta..."
Pipiku basah kuyup
Aku tak mampu menghapus lauh mahfudzNYA
Demi menangguhkan ajal putriku
Subhanallah dia tahu kapan perginya
Dia menunggu dhuha ayahnya sempurna
Allahuakbar....
Alhamdulillah KAU jemput putriku di hari mulia bada dhuha ayahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar